Seputar Bona Pasogit Samosir

Kawasan Danau Toba, Samosir

Bantu Tekan Subscribe 🙏

SAMOSIR

Si Bursok Mangalandong dan Sianggo Ihurna Di Daerah Sossok Dikelilingi Panorama Yang Indah

SEPUTAR BONA PASOGIT SAMOSIR
Kamis 05 2015, 13:18 WIB
Last Updated 2023-12-30T07:40:58Z

Kabupaten Samosir dengan julukan "Negeri Indah Kepingan Surga” merupakan destinasi wisata yang memiliki panorama yang indah dan berbagai situs sejarah. Pulau Samosir juga memiliki daya tarik tersendiri karena  keberadaannya dikelilingi oleh sebuah Danau yaitu Danau Toba, danau terbesar dan terkenal hingga ke penjuru dunia.


Kabupaten Samosir  sungguh merupakan Pulau wisata yang menawarkan  ratusan tempat tujuan wisata, baik dari sisi keindahan alam, sejarah dan juga legenda yang terkandung didalamnya. Namun masih banyak tempat tujuan wisata yang cukup berpotensi meningkatkan kunjungan para wisatawan datang ke Samosir yang belum terpublikasikan atau belum diketahui khalayak ramai.


Salah satunya Si Bursok Mangalandong yang berada di daerah Sossok, Desa Pardugul, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Si Bursok Mangalandong hingga saat ini belum mendapat perhatian dari masyarakat setempat juga pemerintah daerah.


Lokasi ini berada di bawah tebing dengan ketinggian kurang lebih 40 meter di pinggir Binanga Aron yang memisahkan 2 (dua) Desa, yaitu Desa Pardugul dan Desa Panampangan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.


Menurut cerita yang masih hidup di masyarakat sekitar, sebelum munculnya kendaraan bermesin, tempat ini sering dikunjungi muda-mudi sekitar sebagai tempat rekreasi saat hari libur dengan berjalan kaki. Namun seiring kemajuan zaman dengan mulai munculnya kendaraan bermotor, tempat ini sudah jarang dikunjungi sehingga nilai legenda Si Bursok Mangalandong hampir terlupakan.


Diperkirakan Batu bertingkat Si Bursok Mangalandong sudah berusia kurang lebih 175 tahun. Batu itu merupakan jelmaan kakak-adik anak yatim piatu yang hidup penuh penderitaan diasuh orang tua angkat yang masih paman mereka.


Singkat cerita terjadinya batu bertingkat Si Bursok Mangalandong, suatu ketika sang kakak (Perempuan) usia beranjak remaja, sambil menggendong adiknya (Laki-laki) usia balita yang diberi nama Si Bursok Mangalandong karena memiliki tahi lalat dilidahnya.


Mereka  bersama seekor anjing peliharaan mereka pergi mencari kayu bakar ketepi sebuah tebing yang cukup tinggi dan terjal. Karena asyik mencari kayu bakar, sang kakak tidak sadar sudah berada di tepi tebing sehingga merakapun terjatuh.


Tidak lama kemudian, sang pamanpun mengetahui kejadian itu dan bergegas untuk melihat kedua keponakan serta anjing peliharaanya yang jatuh kebawah tebing. Dari atas tebing, sang paman melihat kedua keponakannya sudah tidak bernyawa dan masih berwujud manusia.


Maksud hati ingin mengambil jenazah kedua keponakannya, keajaibanpun terjadi. Setelah sampai di bawah tebing, sang paman terkejut karena kedua jenazah dan seekor anjing yang tadinya masih dengan wujud aslinya, hilang dan hanya menemukan sebuah batu bertingkat yang sebelumnya tidak ada di tempat itu.


Batu bertingkat itu menggambarkan sosok manusia dengan posisi sedang menggendong dan sebuah batu berbentuk seekor anjing. Sang paman percaya bahwa batu bertingkat itu merupakan jelmaan kedua keponakan dan anjing peliharaannya. Sejak itulah batu bertingkat tersebut diabadikan dengan nama Si Bursok Mangalandong.


Masyarakat sekitar percaya roh kedua kakak beradik itu sampai sekarang masih bersemayam di batu bertingkat ini sehingga takut mendekat. Bila anda berkunjung kelokasi ini hendaknya dengan pikiran tulus dan sehat. Jika tidak fenomena mistis dilokasi ini bisa berpengaruh pada anda. (Sumber : J. Mateus Sitanggang (72 tahun) dan para orang tua sekitar).
                                             

Selain Si Bursok Mangalandong, Sossok juga mempunyai legenda  tentang Sianggo Ihurna yang diperkirakan berusia kurang lebih 300 tahun, berjarak sekitar 30 meter dari Si Bursok Mangalandong. Hingga saat ini, tempat tersebut diyakini warga sekitar sangat sakral. Dimana Sianggo Ihurna merupakan sebuah bukit berbentuk seekor ular yang melingkar dengan posisi tampak seperti mencium ekornya sendiri.


Konon menurut cerita masyarakat sekitar, Sianggo Ihurna dahulu berwujud seekor Ular Naga berukuran sangat besar yang terbawa arus deras Binanga Aron dan berhenti di daerah Sossok. Setelah berhenti, tidak lama kemudian naga tersebut berubah wujud menjadi tanah menyerupai bentuk aslinya dengan posisi tampak seperti mencium ekornya sendiri.


Sejak itulah tempat tersebut diabadikan dengan nama Sianggo Ihurna. Nama Sianggo Ihurna berasal dari bahasa Batak Toba. Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia "Mencium ekornya sendiri".


Sampai saat ini, warga sekitar percaya tempat itu masih sakral dan merupakan jelmaan seekor ular naga. Terbukti hingga saat ini tidak seorangpun yang berani melintasi bukit tersebut. Bahkan sampai hari ini para orang tua yang tinggal di Desa Pardugul dan diluar Desa Pardugul yang mengetahui cerita itu, melarang anak mereka mengangonkan kerbau atau kambing ketempat tersebut karena bisa jatuh sakit seperti demam.


Meskipun kesakralan tempat ini masih kuat bukan berarti anda tidak bisa berjalan atau menginjakkan kaki di tempat ini. Hanya saja harus memiliki niat yang tulus dan sopan santun.


Tawaran berikutnya selain batu bertingkat Si Bursok Mangalandong dan Sianggo Ihurna, di daerah Sossok terdapat tebing sepanjang kurang lebih 500 meter dengan ketinggian kurang lebih 100 meter.

  

Struktur tebing ini terbentuk dari berbatuan, sangat cocok dijadikan sebagai tempat olahraga panjat tebing yang mampu memacu adrenalin, terutama bagi anda penggemar olahraga ekstrim.

            

Selain itu, pada dinding tebing ini juga terdapat batu berbentuk wajah manusia yang menggambarkan kehidupan para leluhur di zaman dahulu kala. Tebing vertikal tersebut diyakini sudah terbentuk sejak ribuan tahun lalu. Namun sampai saat ini masih tetap kokoh seperti sediakala meskipun gempa bumi sudah sering terjadi di Kabupaten Samosir.


Daya tarik lain dari daerah Sossok adalah perbukitannya yang begitu indah dan sungguh menawan hati. Daerah Sossok berada 2 kilometer sebelah timur Jl. Raya Simanindo. Perbukitan ini sangat cocok dikunjungi dan dijadikan tempat bersantai, berkemah bersama keluarga, sahabat, kelompok dan lain sebagainya saat liburan anda.


Rasa lelah, letih, lesu dan bosan yang anda rasakan ditempat kerja, dirumah dan yang lainnya, dijamin akan hilang seketika setiba ditempat itu. Karena anda akan mendapatkan kedamaian saat berada di perbukitan tersebut yang jauh dari keramaian dan kebisingan.


Keindahan dan kesejukan alam di perbukitan ini benar-benar masih alami. Anda akan merasakan hembusan angin sepoi-sepoi setiap saat yang menyapa anda bagaikan sahabat.


Tidak hanya itu saja,  anda juga bisa mandi untuk merasakan segarnya air Binanga Aron yang mengalir disela-sela berbatuan di bawah kepala Sianggo Ihurna di daerah Sossok saat curah hujan rendah namun perlu waspada.


Jenis berbatuan di lokasi ini sangat beragam. Menurut ahli geologi, terbentuknya pulau samosir akibat letusan Gunung Toba Purba kurang lebih 75.000.000 tahun yang lalu. Maka lokasi ini bisa jadi salah satu bukti dan kekayaan geologi yang terdapat di Samosir dan kedepannya dapat dijadikan sebagai Geowisata.


Akses menuju lokasi ada dua yaitu pertama dari Simpang Polma Desa Panampangan dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Akses kedua dari Simpang Buntu Pangaloan Desa Pardugul dengan berjalan kaki.


Hanya saja, infrastruktur jalan menuju lokasi masih butuh perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Samosir. Kedepannya untuk menjadikan lokasi ini sebagai daerah tujuan wisata, diharapkan peran serta Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir untuk menata dan mempromosikan tempat ini sehingga diketahui publik. (oleh Helbos Sitanggang 

Ket Foto :

1. Batu bertingkat Sibursok Mangalandong
2. Sianggo Ihurna
3. Perbukitan Sossok
4. Bebatuan di aliran Sungai Daerah Sossok

TRENDING TOPIKMore