Seputar Bona Pasogit Samosir

Kawasan Danau Toba, Samosir


Bantu Tekan Subscribe 🙏

SAMOSIR

Dari Lumbung Padi Jadi Lumbung Ilmu, Sopo Belajar Lottung

SEPUTAR BONA PASOGIT SAMOSIR
Senin 27 2017, 13:15 WIB
Last Updated 2017-03-27T06:15:59Z
Sopo Belajar Lottung, Desa Pardomuan, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.

Samosir, Bona Pasogit

Dari lumbung padi jadi lumbung ilmu, itulah Sopo belajar Lottung, yang berada di Desa Pardomuan, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir yang dikelola oleh Yayasan Alusi Tao Toba. Dimana ratusan tahun silam, Sopo belajar yang kini jadi tempat menimba ilmu untuk anak-anak itu, merupakan lumbung padi.

Yayasan yang dipimpin Togu Simorangkir ini, membina puluhan pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dari sejarah Sopo belajar yang dulunya adalah lumbung padi, anak-anak Sopo belajar Lottung pun, akhirnya menciptakan sebuah lagu yang sepenggal liriknya adalah dari lumbung padi jadi lumbung ilmu, cukup menginspirasi.


Anak-anak Sopo belajar Lottung saat menyanyikan lagu Dari Lumbung Padi Jadi Lumbung Ilmu mengisahkan sejarah Sopo belajar Lottung.

Lagu itu dilantunkan dengan indah oleh anak-anak Sopo belajar Lottung pada perayaan hari Air Sedunia dihadapan wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Thony Saut Situmorang, Gubernur Sumatera Utara H. Tengku Ery Nuradi, Bupati Samosir Drs. Rapidin Simbolon, wakil Bupati Samosir Ir. Juang Sinaga, dan Bupati Se-Kawasan Danau Toba, Rabu (22/03/2017) di Desa Pardomuan.

Di kesempatan itu, Togu Simorangkir menceritakan latar belakang didirikannya Sopo belajar Lottung, supaya kesempatan anak-anak di Danau Toba untuk memiliki akses terhadap buku bisa semakin merata.Tidak hanya Sopo belajar, Yayasan Alusi Tao Toba juga menyediakan sebuah Kapal Kayu untuk Kapal belajar atas dukungan masyarakat luas.

Togu juga menceritakan, Alusi Tao Toba selama ini tidak pernah membuat proposal bantuan dan kegiatan untuk operasional Sopo belajar Lottung.


Togu Simorangkir (Pegang Mikrofon) saat menceritakan upaya yang dilakukan untuk penggalangan dana untuk operasional Sopo belajar Lottung.

"Saya sudah dua kali berenang. Pertama pada tanggal 21 Juli 2014, saya berenang dari Parapat ke Tuk-tuk sejauh sembilan kilometer dengan waktu lima jam. Saat itu berhasil menggalang dana sebesar Rp. 64 juta.

Kemudian pada tanggal 2 Mei 2015, saya kembali berenang dalam rangka hari pendidikan dari Onanrunggu ke Balige sejauh 18 kilometer dengan waktu delapan jam, terkumpul dana sebanyak Rp. 121 juta dan sebuah Kapal Kayu seharga Rp. 800 juta. Pada kesempatan itulah saya bertemu dengan Pak Saut Situmorang sebagai tim logistik.

Namun Kapal Kayu itu hanya dipakai selama tiga bulan, kemudian dikembalikan karena ada indikasi perusahaan perusak lingkungan terlibat didalamnya," tutur Togu menceritakan upaya penggalangan dana yang dilakukan untuk Sopo belajar.

Dia juga menegaskan, bahwa Alusi Tao Toba tidak menerima dana dari perusahaan perusak lingkungan, partai politik, perusahaan rokok, dan sudah sering menolak bantuan dari perusahaan-perusahaan seperti itu. Alusi Tao Toba ingin membangun integritas.

Kepada seluruh hadirin, Togu juga menyampaikan, pada tanggal 30 April mendatang, Alusi Tao Toba dalam rangka menyambut hari pendidikan nasional, akan menggelar Toba cari tiran di Medan. Dimana pada tahun lalu, Toba cari tiran yang digelar di Balige, berhasil mengumpulkan dana Rp. 18.600.000. Dirinya berharap, Toba cari tiran yang dipusatkan di Medan, bisa mengumpulkan dana lebih dari itu.

Semua dana itu kata Togu, digunakan untuk dana operasional empat Sopo belajar yang ada di Kabupaten Samosir, dan satu Kapal belajar Alusi Tao Toba untuk mengelilingi Danau Toba.

Lebih lanjut Togu menyampaikan, pada tanggal 23-24 Juli mendatang dalam rangka memperingati hari anak, Alusi Tao Toba akan menggelar pesta anak sayang danau toba dan Jambore anak berbagi rasa (Jambar) dengan tuan rumah Sopo belajar Janji Maria Parbaba Dolok.

Togu berharap, kegiatan seperti itu bisa berkelanjutan dan tidak terputus sampai disitu. "Semoga pemerintah dan masyarakat sipil, bisa bersinergi untuk melakukannya. Kami sifatnya hanya membantu program pemerintah, dan kami tidak tidak menerima dana dari pemerintah, karena kami ingin independen," kata Togu.


Foto bersama Thony Saut Situmorang, Gubernur Sumatera Utara H. Tengku Ery Nuradi, Bupati Samosir, Wakil Bupati Samosir dan Bupati se-kawasan Danau Toba pada acara peringatan hari air sedunia di Desa Pardomuan.

Diakhir kesempatan, Togu meminta kepada Bupati Samosir agar memperhatikan kondisi jalan menuju Lottung yang masih sangat memprihatinkan untuk mempermudah akses, dan agar hasil pertanian dari Lottung juga bisa keluar mensuplai Samosir secara keseluruhan.


Penampilan musik Orkestra pada perayaan hari Air Sedunia di Desa Pardomuan, Kabupaten Samosir.

Alusi Tao Toba juga menyampaikan terima kasih kepada heart pindo, dr. Hapsari yang memberikan edukasi pola hidup bersih dan sehat. Juga kepada musik Orkestra yang rencananya akan tampil pada tanggal 23 September 2017 bersama senandung anak danau Alusi Tao Toba untuk menggalang dana yang akan dihadiri Tompi.

Tidak lupa, Alusi Tao Toba juga menyampaikan terima kasih kepada Saut Situmorang, Gubernur Sumatera Utara, Bupati dan wakil Bupati Samosir, dan Bupati se-kawasan Danau Toba atau yang mewakili, serta seluruh hadirin yang sudah berkenan hadir pada acara Puisi diatas Danau untuk memperingati hari Air sedunia. (Hreys)

Narkoba Dan Obat-obat Terlarang Adalah Racun Yang Mematikan.
Mari Bersama Selamatkan Generasi Bangsa Ini Dari Bahaya Narkoba Dan Obat-obat Terlarang Lainnya.


TRENDING TOPIKMore