Seputar Bona Pasogit Samosir

Kawasan Danau Toba, Samosir


Bantu Tekan Subscribe 🙏

SAMOSIR

Diduga Tidak Sopan, 12 Pendaki Kesasar Di Puncak Gunung Pucuk Buhit

SEPUTAR BONA PASOGIT SAMOSIR
Sabtu 12 2016, 15:31 WIB
Last Updated 2016-03-12T08:34:04Z

Samosir, Kupas Tuntas

Baru - baru ini tepat hari, Minggu (6/3) diduga tidak sopan, 12 pendaki kesasar saat berada di Puncak Gunung Pucuk Buhit, Kabupaten Samosir. Hal ini diutarakan warga Dusun Sitao - tao Daus Silalahi (52) dan Istrinya H. Br. Sitanggang(50) kepada Kupas Tuntas, Jumat (11/3).

Daus Silalahi yang selama ini banyak membantu para wisatawan dan menyediakan rumahnya sebagai penginapan sementara bagi para pendaki menuturkan, 12 orang pendaki tersebut masih duduk dibangku sekolah SMP/SMA di Kabupaten Samosir dan semuanya merupakan putra samosir.

"Pendaki yang kesasar itu mengaku masih pelajar SMP/SMA dari samosir dan mereka putra asli samosir. Salah satu diantaranya mengaku marga Sitanggang warga Desa Panampangan, Kecamatan Pangururan. Kami menduga, mereka kesasar karena berperilaku tidak sopan saat berada di puncak", tutur D. Silalahi.

Lebih lanjut D. Silalahi menjelaskan, padahal sebelum naik ke Puncak, para pelajar tersebut sempat bertemu dengan dirinya untuk menanyakan arah jalan untuk naik ke Puncak. Disaat itulah para pelajar yang kesasar tersebut bersilaturahmi dengan D. Silalahi dan disaat itu pula, D. Silalahi  mengingatkan para pendaki itu, agar tetap sopan saat di perjalanan  dan setiba di Puncak.

"Sebelumnya, saya sudah memperingatkan mereka agar tetap berperilaku sopan saat di perjalanan dan saat berada di Puncak. Peringatan itu saya sampaikan saat mereka menanyakan arah jalan menuju ke Puncak.

Dan kami mengetahui mereka tersesat di Puncak, atas pengakuan mereka sendiri. Mereka mengaku, saat mau turun dari puncak, mereka semua linglung. Bahkan tidak bisa mengingat apapun dan sampai ke jalan semula dibawah alam sadar", jelas D. Silalahi.

Saat awak media ini menanyakan tentang hal - hal apa saja yang tidak boleh dilakukan para pendaki saat berada di Puncak, D. Silalahi mengatakan, banyak hal yang tidak boleh dilakukan saat di Puncak. Misalnya berpanjang tangan, bicara sembarangan.

"Kita tahu bahwa Gunung Pucuk Bukit ini sebenarnya sangat sakral. Tentu orang yang berkunjung ke Puncak tidak boleh bicara sembarangan, merusak atau mencuri apapun yang ditemui dijalan, berbuat yang tidak pantas. Yang pasti harus berperilaku sopan santun", tutup D. Silalahi. (Helbos)

Ket Foto : D. Silalahi bersama istri H. Br. Sitanggang di kediamannya di Dusun Sitao - tao, Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Pangururan.

TRENDING TOPIKMore