Samosir, Kupas Tuntas
Masyarakat Dusun Sitao-tao Desa Tanjung Bunga, Kabupaten Samosir, sangat menyesalkan sikap kepala dinas pariwisata samosir Drs. Ombang Siboro yang telah ingkar janji kepada pelaku wisata yang ada di Dusun Sitao-tao.
Hal itu disampaikan salah satu warga Sitao-tao kepada Kupas Tuntas, Daus Silalahi (51) salah satu pelaku wisata, yang selama ini telah banyak membantu para wisatawan yang hendak melakukan pendakian ke Puncak Gunung Pusuk Buhit, Jumat (10/06/2016).
"Saya sungguh menyesalkan sikap kepala dinas pariwisata samosir yang seolah menuding keberadaan kami melayani para tamu adalah ilegal, akibat hilangnya barang benda milik pengunjung pada hari Minggu tanggal 05 Juni yang lalu, di Puncak Pusuk Buhit. Tidak hanya itu, kita juga sangat menyesalkan janji palsunya terhadap masyarakat Dusun Sitao-tao", cetus Daus Silalahi.
Dimana kata Daus Silalahi, pada bulan Februari lalu, kadis pariwisata didampingi camat Pangururan dan sekdes Desa Tanjung Bunga, berkunjung ke Dusun Sitao-tao untuk meminta tanggapan dan keluhan masyarakat sekitar, kira-kira keperluan apa yang dibutuhkan masyarakat sekitar untuk pelayanan kepada para tamu atau pengunjung.
Dimana ketika itu lanjut Daus Silalahi, kadis pariwisata dihadapan puluhan masyarakat Sitao-tao menyampaikan, akan membantu keluhan masyarakat sekitar, misalnya memfasilitasi kebutuhan air pada saat musim kemarau. Karena keluhan mendasar adalah sulitnya mendapatkan air saat musim kemarau tiba. Dimana warga Dusun Sitao-tao, masih bergantung pada turunnya hujan untuk kebutuhan air minum dan yang lainya.
"Ketika itu, pak kadis meminta masukan dan keluhan masyarakat, apa saja yang diperlukan masyarakat dalam pelayanan kepada para tamu. Dan kami masyarakat mengeluhkan sulitnya mendapatkan air apalagi saat musim kemarau tiba. Saat itu pak kadis menyampaikan, akan memenuhi keluhan itu," jelas Daus.
Namun sampai saat ini sambung Daus Silalahi, apa yang disampaikan kepala dinas pariwisata samosir itu, tidak ada realisasinya. Bahkan seolah tidak menghargai perlakuan mereka selama ini. "Padahal sampai saat ini, sudah ribuan pengunjung yang telah kita bantu, kita fasilitasi selama ini. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi mereka," tutupnya.
Senada dengan itu, salah satu korban yang digasak maling saat berkemah di Puncak Gunung Pusuk Buhit hari Minggu tanggal 05 Juni kemarin Marulam Manik (31) warga Medan saat dikonfirmasi Kupas Tuntas via seluler, Jumat (10/06/2016) mengatakan, bahwa dirinya juga menyesalkan sikap dari kadis pariwisata samosir Ombang Siboro.
"Secara pribadi, saya juga kesal terhadap pak kadis pariwisata yang seolah menyalahkan kami naik ke puncak tidak melalui posko yang telah disediakan. Kebetulan, sayalah yang mempromosikan Pusuk Buhit kepada teman-teman yang barang bendanya turut digasak maling kemarin," kata Marulam Manik.
Saya sambung Marulam, sungguh tidak menyangka akan menjadi malu akibat peristiwa itu. "Saya jadi malu telah mengajak mereka ke puncak, dan tidak menyangka akan seperti itu jadinya. Padahal, ini kali kelima saya bawa teman-teman naik ke puncak, dan baru kali ini bernasib buruk," pungkasnya.
Menyikapi janji dinas pariwisata terhadap masyarakat Dusun Sitao-tao, kepala dinas pariwisata samosir Drs. Ombang Siboro saat ditemui Kupas Tuntas dikantornya, Rabu (25/05/2016) yang lalu, Ombang mengatakan tidak pernah menjanjikan apa yang disampaikan oleh masyarakat Dusun Sitao-tao itu.
"Kita tidak menjanjikan akan memfasilitasi mengenai kebutuhan air dimaksud, namun kita sarankan agar membangun koordinasi dengan pemerintah Desa setempat, agar membuat surat permohonan kepada pihak Badan Penggunaan Bencana Daerah (BPBD) untuk pemakaian mobil mengantarkan air dimaksud. Terlalu jauh dinas pariwisata yang mengurus hal seperti itu, " ucap Ombang Siboro. (Helbos)
Posted By Helbos Sitanggang