Samosir, Kupas Tuntas
Sebanyak 998 Siswa/i yang lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), mengikuti Ujian seleksi untuk merebut 320 kursi yang diterima di Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri 1 Pangururan Kabupaten Samosir, Selasa (23/6) dilapangan SMU Negeri 1 Pangururan, dan 80 orang tenaga pengajar di SMU N 1 dilibatkan dalam pengawasan selama ujian yang berlangsung 3 jam lamanya.
Keterangan yang dihimpun Kupas Tuntas dari ketua pelaksana Janaek Sihaloho, S.Pd, MM melalui wakil ketua pelaksana Rasi Simbolon, S.Pd mengatakan, dari 998 siswa/i yang mendaftar, 11 orang diantaranya tidak hadir mengikuti ujian. Dan peserta yang hadir, mewakili seluruh SMP yang ada di Kabupaten Samosir.
" Siswa/i yang hadir mengikuti ujian seleksi hari ini, tidak hanya berasal dari Samosir. Ada juga yang berasal dari Kota Bandung, Medan, Sidikkalang, Siantar dan Kabupaten lainnya. Dan dari 987 peserta yang mengikuti ujian hari ini, yang nantinya diterima hanya 320 orang setelah dilakukan pemeriksaan hasil ujian secara bersama-sama dan disaksikan langsung oleh para peserta dan para Ratusan orangtua yang hadir", katanya.
Rasi menambahkan, soal ujian diambil dari soal UN dan hasilnya akan diumumkan paling lambat Pkl. 15.00 Wib dihari pelaksanaan ujian seleksi. Bagi siswa yang lulus, rangking 1 s/d 32 nantinya akan ditempatkan dikelas unggulan. Dan untuk rangking 33 s/d 320, itulah yang dinyatakan lulus dan diterima di SMU Negeri 1 Pangururan. Hal itu dilakukan untuk mencari siswa/i yang berkualitas untuk dididik di SMU N 1.
" Bagi peserta yang lulus, selama Tiga hari kedepan akan melakukan pendaftaran ulang kembali. Siswa/i yang tidak melakukan pendaftaran ulang, kursinya akan dikosongkan dan diisi pada smester Dua dari sekolah pindahan.
Seperti yang dilakukan biasanya ketika kepemimpinan Drs. Marhuasas Simbolon sebagai kepala sekolah.
Seperti yang dilakukan biasanya ketika kepemimpinan Drs. Marhuasas Simbolon sebagai kepala sekolah.
Namun untuk kali ini dibawah kepemimpinan Bapak Bilpon Simbolon, S.Pd, MM selaku kepala sekolah SMU N 1, kita belum tahu pastinya bagaimana jika siswa yang lulus tidak mendaftar kembali, apakah kursinya dikosongkan atau tidak. Bapak Bilpon belum membincangkannya", pungkas Rasi Simbolon selaku wakil ketua pelaksana. (Helbos)