Bahu jalan Jembatan Binanga Borta di Desa Lumban Suhi Toruan cukup parah dan fatal menimbulkan terjadinya lakalantas. |
Samosir, Partukkoan.com
Kabupaten Samosir yang diimpikan sebagai destinasi wisata, tentu harus didukung dengan sarana dan prasarana mumpuni. Namun sangat disayangkan masih banyak yang belum terbenahi. Seperti lubang menganga dibahu jalan Jembatan Binanga Borta ( Sungai Borta) yang tak kunjung diperbaiki hingga saat ini. Padahal sudah bertahun lamanya, namun tidak juga diperhatikan pemerintah.
Kepala Desa setempat Roy Situmorang kepada Media ini, Rabu (17/6) mengatakan, keberadaan lubang menganga sedalam lebih kurang Satu meter, lebar Satu meter, panjang Enam meter dibahu jalan Provinsi Simanindo -Pangururan di Jembatan Binanga Borta Dusun I Saornauli Desa Lumban Suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, sudah demikian adanya. Bahkan sebelum dirinya terpilih menjadi kepala Desa 2014 lalu.
Dijelaskannya, bahu jalan menganga itu diakibatkan tingginya curah hujan ketika itu, dan tidak adanya dranaise. Sehingga air hujan mengalir cukup deras kearah sungai tepat dibawah Jembatan. Dia juga mengakui, belum pernah mengusulkan perbaikan kepada pemeri tah Kabupaten melalui dinas terkait. Karena itu merupakan jalan Provinsi. Namun Roy berharap, pemerintah daerah melalui dinas PU Samosir tanggap, dan secepatnya turun untuk memperbaiki jalan itu, sebelum terjadi lakalantas dan menelan korban jiwa.
Warga setempat sangat menyesalkan kinerja pemerintah. Dimana hampir setiap hari para pejabat dilingkungan Pemkab. Samosir melintasi Jembatan itu, namun tidak peduli dengan kondisi bahu jalan yang sudah cukup parah, dan dikawatirkan berakibat fatal bagi pengguna jalan.
Warga berharap, seperti kata pepatah yang mengatakan " Sediakan payung sebelum hujan". Jangan sampai jatuh korban, baru dilakukan tindakan pencegahan dan perbaikan. Dan Samosir sebagai daerah kunjungan wisata, prasarana harus dibenahi demi kenyamanan para pengunjung, mengingat sebentar lagi, hari libur segera tiba.