Seputar Bona Pasogit Samosir

Kawasan Danau Toba, Samosir


Bantu Tekan Subscribe 🙏

HEADLINEKESEHATANUMUM

Angka Stunting di Samosir Menurun

SEPUTAR BONA PASOGIT SAMOSIR
Jumat 03 2024, 21:48 WIB
Last Updated 2024-05-03T14:49:18Z
Rakor TPPS Pemerintah Kabupaten Samosir | Foto : Humas 

SAMOSIRDengan berbagai upaya intervensi dari lintas sektor, berdasarkan data Survey Kesehatan Indonesia (SKI) Pemerintah Samosir berhasil menurunkan stunting pada tahun 2023 sebesar 3,9 persen dari tahun sebelumnya. 

Tahun 2022 prevalensi stunting sebesar 26,3 persen dan tahun 2023 menjadi 22,4 persen. Terjadi penurunan dari tahun ke tahun  dan Pemerintah Kabupaten Samosir optimis memenuhi target secara nasional pada tahun 2024.


Hal itu disampaikan Asisten II, Hotraja Sitanggang saat membuka rapat koordinasi TPPS di Aula Kantor Bupati Samosir, Jumat (03/05/2024) yang dihadiri Pabung 0210 TU, G. Sebayang, Kasat Binmas Polres  Samosir, Hasudungan Rajagukguk, mewakili Kajari Samosir, Putri Audi Tarigan, Kadis P3AP2KB, Friska Situmorang, Ketua TP. PKK, Ny. Harta Rohana M. Sitanggang, pimpinan OPD, para Camat, TPPS Kabupaten Samosir, dan para kepala Puskesmas beserta Poltekes Kemenkes Medan.

Hotraja menyampaikan, penurunan prevalensi stunting yang signifikan tersebut menggambarkan program percepatan penurunan stunting berjalan dengan baik pada 23 desa yang menjadi lokus stunting 2023.


"Namun masih dibutuhkan keseriusan, koordinasi dan kerjasama seluruh stakeholder guna mencapai target secara nasional", ungkap Hotraja.

Lanjutnya, upaya maksimal harus dilaksanakan, berbagai rencana aksi akan dilakukan melalui multi stakeholder dan akan terus dievaluasi.

"Perlu keseriusan dan komitmen, saling mendukung sehingga target dapat digapai bersama", kata Hotraja.

Ia juga berharap program kegiatan dan penajaman program yang terintegrasi oleh seluruh TPPS dan stakeholder, sehingga rencana aksi di lapangan benar-benar tepat sasaran.

"Sesuai tupoksi melakukan update data, menyiapkan dokumen secara administrasi sehingga penilaian ke depan berjalan dengan baik", tegasnya.

Untuk mempercepat upaya penurunan stunting, Hotraja menghimbau TPPS memberikan informasi sesuai kondisi di lapangan.

"Hal ini menjadi penting untuk mendapatkan solusi yang cepat berupa rencana aksi", ujar Hotraja.

Masih Hotraja, tahun 2024 perlu kerja ekstra untuk mencapai target secara nasional, seluruh stakeholder kerjasama yang baik dan harus ada kerja ekstra.


"Kita maksimalkan demi perlakuan untuk generasi yang cerdas dan sehat kedepannya", pungkasnya.

Penurunan prevalensi di Kabupaten Samosir tidak terlepas dari peran Forkopimda, sebagaimana disampaikan Pabung 0210 TU, G. Sebayang bahwa TNI siap memberikan dukungan, baik ditingkat desa maupun kecamatan.

Ia menyampaikan, prevalensi stunting diharapkan terus menurun dengan bekerjasama.

"Manfaatkan anggota kami di Kecamatan maupun desa, sama-sama bekerja untuk penurunan stunting di wilayah kita masing-masing", kata Pabung.

Hal serupa disampaikan Kasat Binmas Polres Samosir, Hasudungan Rajagukguk, bahwa pihak kepolisian mendukung sepenuhnya upaya penurunan stunting.

"Kita berharap tim penurunan stunting terus berbenah dan membuat laporan dalam setiap kendala di lapangan", ucapnya.

Disebutkan, perlu pertanggungjawaban kinerja masing-masing tim dengan laporan kendala di lapangan, sehingga dalam rakor ada solusi penanganan.

Kajari Samosir diwakili Putri Audi Tarigan juga memberikan dukungan, sebagai permasalahan nasional mendukung program Pemerintah Kabupaten Samosir tentang penurunan stunting.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Samosir Ny. Harta R. Martua Sitanggang 
menekankan perlu peningkatan pola asuh dan karakter yang lebih baik dari orang tua dalam penurunan stunting.

Orang tua diharapkan lebih peduli, memanfaatkan segala bantuan pemerintah untuk kesehatan anak, memanfaatkan pekarangan untuk tanaman pangan serta menghindari pemberian mie instan kepada anak.

"Saya mengajak seluruh orang tua untuk aktif dalam posyandu guna memantau kesehatan anak dan perkembangan anak secara rutin", ucap Ny. Harta.

Kepala Dinas P3AP2KB, Friska Situmorang menjelaskan, upaya penurunan stunting akan terus dilakukan bersama seluruh stakeholder dengan penerapan delapan aksi konvergensi pencegahan stunting di lapangan dengan benar dan tepat sasaran, sehingga akan mempermudah penurunan stunting.

Dengan penurunan prevalensi stunting 3,9 persen, Friska berharap seluruh tim semakin solid, menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik terlebih menjelang penilaian kinerja TPPS bulan ini. (H Rey S)


NARKOBA DAN OBAT TERLARANG ADALAH RACUN MEMATIKAN. MARI BERSAMA KITA SELAMATKAN GENERASI BANGSA INI DARI BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA DAN OBAT-OBATAN TERLARANG LAINNYA.

TRENDING TOPIKMore