Informasi Lainnya :
Rapat dihadiri oleh Asisten I, Drs. Tunggul Sinaga, M.Si, Danramil Pangururan, Kapten A.Z.M. Siregar mewakili Dandim 0210/TU, serta stakeholder terkait, PJU Polres Samosir, dan para pelaksana Operasi Keselamatan Toba 2025.
Pada kesempatan itu, Kabag Ops Polres Samosir, AKP. Tito Juardi menjelaskan, operasi ini bersifat preemtif dan preventif dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap aturan lalu yang akan berlangsung selama 14 hari.
Disampaikan, operasi ini mengedepankan pendekatan persuasif guna meningkatkan simpati masyarakat terhadap kepolisian lalu lintas.
"Ada 12 jenis pelanggaran utama yang menjadi fokus, antara lain tidak memakai helm, melawan arus, menggunakan handphone saat berkendara, mengemudi dalam pengaruh alkohol, pengendara di bawah umur, boncengan lebih dari satu orang, penggunaan knalpot tidak sesuai spesifikasi, menerobos lampu merah, melanggar marka jalan, kendaraan over dimension dan over loading (ODOL), travel gelap, serta penggunaan klakson telolet," terang AKP. Tito Juardi.
Operasi ini juga melibatkan lima satuan tugas (Satgas), yakni Satgas Deteksi, Satgas Preemtif, Satgas Preventif, Satgas Gakkum (Penegakan Hukum), dan Satgas Banops (Bantuan Operasi).
Kapolres Samosir, AKBP. Yogie Hardiman menegaskan, pentingnya koordinasi lintas sektoral dalam pelaksanaan operasi ini. dan harus mampu meminimalisir pelanggaran lalu lintas, terutama mengingat Kabupaten Samosir sebagai daerah wisata yang mengalami peningkatan mobilitas saat hari libur.
"Kami juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap pengendara di bawah umur serta kendaraan ODOL yang masih banyak ditemukan di wilayah Samosir," ungkap AKBP. Yogie Hardiman.
Sementara itu, Wakapolres Samosir, Kompol. ST. Panggabean, menekankan peran edukasi dalam operasi ini. Diharapkan, Sat Binmas dapat melakukan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah untuk menanamkan kesadaran berlalu lintas sejak dini.
Asisten I, Drs. Tunggul Sinaga, mengapresiasi upaya kepolisian dan menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Samosir turut bertanggung jawab dalam menertibkan lalu lintas.
Informasi Lainnya :
Ia menyampaikan, untuk mengatasi masalah pengendara di bawah umur, Pemerintah Kabupaten Samosir telah menyediakan bus sekolah sebagai alternatif transportasi bagi pelajar.
"Kami juga akan mengeluarkan surat edaran kepada orang tua agar tidak membiarkan anak-anak mereka mengendarai kendaraan bermotor sebelum cukup umur," kata Tunggul Sinaga.
Disisi lain, Danramil Pangururan, Kapten A.Z.M. Siregar, menyampaikan perlunya mengendepankan pendekatan humanis dalam pelaksanaan operasi ini.
"TNI akan bersinergi dengan kepolisian, Dinas Perhubungan, dan Pemerintah Kabupaten Samosir agar operasi ini berjalan dengan efektif," ujarnya.
Rapat koordinasi yang berlangsung selama satu jam ini ditutup dengan pernyataan dari Kasi Humas Polres Samosir, Bripka Vandu P. Marpaung, yang menegaskan bahwa sinergi antar instansi menjadi kunci keberhasilan Operasi Keselamatan Toba 2025.
Informasi Lainnya :
Ia menyebut, kehadiran Forkopimda dalam rapat ini menunjukkan kesiapan seluruh instansi terkait untuk mendukung pelaksanaan operasi.
"Semua pihak berkomitmen untuk menciptakan lalu lintas yang lebih tertib dan aman di Kabupaten Samosir," tutupnya. (H. Ari)