Samosir, Bona Pasogit
Gulang Hariara yang berada di desa Pardugul kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, merupakan sebuah situs budaya dan bersejarah, kini dipugar dan pembangunannya sudah berjalan sekitar 30 persen berkat gotong royong seluruh marga Sitanggang, boru, bere/ibebere yang tinggal di desa Pardugul dan sekitarnya.
"Gulang Hariara ini adalah situs bersejarah peninggalan terdahulu dan milik marga Sitanggang. Karena sudah hampir terlupakan, kini kita pugar dalam bentuk pembangunan undung-undung (Rumah-rumah/pondok-red) dan memperbaiki mata mual (Sumber air-red)," terang ketua pembangunan Hasahatan Sitanggang disela gotong royong pengecoran tiang penyangga atap rumah-rumah Gulang Hariara, Senin (04/09/2017).
Pembangunan ini sambungnya, dilaksanakan berdasarkan hasil mufakat beberapa waktu lalu.
"Setelah kita adakan rapat beberapa waktu lalu untuk memugar Gulang Hariara, semua sepakat untuk membangun undung-undung, serta memperbaiki mual Gulang Hariara. Setelah itu, kita sepakati juga, akan melaksanakan acara peletakan batu pertama yang sudah berlangsung pada hari, Senin 28 Agustus lalu, dan semua berjalan baik tanpa hambatan apapun," tutur Hasahatan.
"Setelah kita adakan rapat beberapa waktu lalu untuk memugar Gulang Hariara, semua sepakat untuk membangun undung-undung, serta memperbaiki mual Gulang Hariara. Setelah itu, kita sepakati juga, akan melaksanakan acara peletakan batu pertama yang sudah berlangsung pada hari, Senin 28 Agustus lalu, dan semua berjalan baik tanpa hambatan apapun," tutur Hasahatan.
Lebih lanjut, Hasahatan yang didaulat sebagai ketua penggerak dan pembangunan mengatakan, pemugaran dilaksanakan berdasarkan niat tulus, dan dana pembangunan bersumber dari sumbangan sukarela dari seluruh marga Sitanggang, boru, bere/ibebere.
"Namun perlu saya sampaikan juga, dana yang ada saat ini masih dari Sitanggang, boru, bere/ibebere yang tinggal di sekitaran Buhit. Untuk itu, kita juga mengharapkan keterbukaan hati haha-anggi (Saudara semarga tua-muda-red), dan juga boru, bere/ibebere dimanapun berada, untuk berpartisipasi secara sukarela dalam pemugaran Gulang Hariara, karena itu milik kita bersama," jelas Hasahatan.
Masih Hasahatan Sitanggang yang sehari-harinya dikenal dengan nama panggilan Pak. Kembar menyampaikan, pemugaran Gulang Hariara bagian dari upaya pelestarian situs budaya peninggalan leluhur/nenek moyang.
"Selain melestarikan situs bersejarah peninggalan terdahulu, pemugaran ini kita laksanakan sebagai alat untuk mempererat hubungan kekeluargaan, persaudaraan, dan juga pemersatu semarga," ucap Hasatan Sitanggang dengan nada menaruh harapan dan keyakinan.
Tidak lupa, sebagai penanggungjawab kegiatan, Hasahatan Sitanggang juga mengucapkan terima kasih kepada semua yang sudah memberikan hati secara tulus membantu proses pemugaran Gulang Hariara, baik berupa materi, tenaga, waktu, pikiran, mulai dari gotong royong pembersihan, peletakan batu pertama, hingga gotong royong pengecoran tiang penyangga atap rumah-rumah yang saat ini sudah berdiri.
Senada, Pak. Rey Sitanggang warga Pardugul yang bila ada waktu selalu hadir membantu proses pemugaran yang ditangani kepala tukang Pak. Krisna Sihotang, menyampaikan terima kasih kepada semuanya yang sampai kini tetap semangat membantu jalannya pembangunan.
Selain ucapan terima kasih, Pak. Rey juga mengapresiasi tindakan atau langkah yang dilakukan untuk memugar Gulang Hariara. Karena menurutnya, hal itu bagian dari mendukung pariwisata Samosir.
"Secara pribadi, saya sangat mengapresiasi pemugaran Gulang Hariara, selain dapat meningkatkan moralitas generasi berikutnya agar tetap menghargai, mengingat, merawat dengan baik warisan leluhurnya, juga bagian dari upaya mendukung kepariwisataan Kabupaten Samosir," tutupnya. (Helbos)
Narkoba Dan Obat-obat Terlarang Adalah Racun Mematikan.
Mari Bersama Selamatkan Generasi Bangsa Ini Dari Bahaya Narkoba Dan Obat-obat Terlarang Lainnya.
Mari Bersama Selamatkan Generasi Bangsa Ini Dari Bahaya Narkoba Dan Obat-obat Terlarang Lainnya.
Situs Budaya Gulang Hariara yang kini sedang dipugar. Foto : Helbos Sitanggang