SOSOK - Semenjak memutuskan masuk biara pada tanggal 01 November 2015 di Biara Santa Clara, Asissi, Italia, Suster Elisabeth Sutedja benar-benar off dari dunia maya.
"No, I’ve never seen her!"
Aku beli sepotong sandwich dengan segelas susu panas dan membawanya ke gazebo.
Aku perkirakan wanita itu berusia sekitar 60 tahunan. Wajahnya putih penuh dengan kerut dan pakaiannya sangat sederhana.
"Hi.... I’m Elisabeth Sutedja...." sapaku sambil mengulurkan tangan kananku.
Dia diam tak menjawab dan tak menerima uluran tanganku.
Matanya tajam memandang sandwich dan susu panas yang aku bawa.
"Will you join me?"
Kataku sambil menyerahkan sandwich dan susu panas kepadanya.
Dengan cepat, dia mengambilnya dan menyantapnya dengan lahap.
Nampaknya, dia sudah lapar sekali. Selesai makan, dia mulai memandang dan mengamati ku.
Pandangannya terarah kepada Rosario kecil yang aku pakai di pergelangan tangan kiriku.
"Christian?" tanyanya.
"Yes... Catholic..."jawabku.
"Shit!" katanya keras sambil mencibirkan bibirnya.
"Why shit?" tanyaku.
"I don’t believe in God!"
jawabnya.
"Why don’t you?" tanyaku lagi.
"There’s no God!"
jawabnya tegas.
"There is God!"
kataku halus.
"Prove it!" pintanya.
Wah..... aku mulai putar otak.....bagaimana caranya membuktikan Tuhan itu ada.
Aku berdoa dalam hati, "Yesus tolong aku..."
Dan Yesus menolong!!
Aku perhatikan tangan dan badannya menggigil. Dia pasti sangat kedinginan!
Aku lepaskan mantel tebal yang aku pakai.
"It’s for you" kataku sambil mengenakan mantel itu pada tubuhnya.
Dia diam, matanya kini memandangku dengan sayu.
Aku lihat air matanya menetes keluar. Aku merasa iba melihatnya.
Aku peluk dia. Dia menangis keras.....
"Why are you doing this?" tanyanya sambil menangis.
"Jesus is God. He knows you’re freezing.
So He asks me to give this coat to you!"
jawabku.
"Really?" tanyanya.
Matanya yang berlinang air mata memandangku dan kedua tangannya meraba mukaku sambil berkata pelan.
"You’re really an angel!
You gave me food when I was hungry..
Then you gave me your coat when I was freezing!"
Aku kaget.....
Bagaimana dia dapat mengucapkan kata-kata indah itu?
Sesuatu terjadi pada diriku! Aku merasakan sukacita yang sungguh besar!
Aku merasa Yesus tersenyum padaku!
Aku berjalan pulang tanpa mengenakan mantel, namun aku tak merasakan dingin sama sekali!
"Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing sebuah tongkat wasiat,
sehingga apa pun yang disentuh dengan tongkat itu akan berubah menjadi permata yang tak ternilai harganya.
Tongkat wasiat itu tidak lain adalah kasih illahi yang telah dicurahkan Allah
ke dalam hati kita"
Amin Mbak El.
Demikian catatan singkat yang saya buat tentang sosok Suster Ir Maria Elisabeth Sutedja, MBA.,PhD.
Ia meninggalkan segala kemegahan dan kemewahan dunia demi mewujudkan niatnya menjadi abdi Tuhan dan pengantin kristus.
Tahun 2015 lalu, saya sempat memohon ijin untuk menulis profil Elisabeth Sutedja di blog pribadi saya.
Namun lima tahun kemudian baru bisa terwujud.
Baik blog maupun artikel ini, semoga bisa memberi inspirasi kepada kita semua yang telah membacanya.
Tuhan memberkati
Sumber : Yayang Ani
NARKOBA DAN OBAT TERLARANG ADALAH RACUN MEMATIKAN.
MARI BERSAMA KITA SELAMATKAN GENERASI BANGSA INI DARI BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA DAN OBAT-OBATAN TERLARANG LAINNYA.