Samosir, Kupas Tuntas
Menjamurnya eceng gondok di Danau Toba, pada awalnya menimbulkan kecemasan bagi masyarakat samosir. Dimana kehadiran eceng gondok disebut telah mencemari dan mengganggu keindahan Danau Toba. Namun ternyata dibalik semua itu, eceng gondok merupakan sampah bernilai tinggi. Seperti dikatakan salah satu siswa SMAK Tarabunga Kec. Palipi Kab. Samosir Fredy Simbolon Kelas XI pada kesempatan lomba menganyam kerajinan tangan berbahan baku eceng gondok di SMU Negeri 1 Pangururan, Kamis (30/4).
" Eceng gondok sebenarnya bukan sampah, melainkan sesuatu yang berharga. Kita bisa mengolahnya menjadi sebuah karya tangan yang bernilai. Seperti membuat tas, topi dari bahan baku eceng gondok menjadi sebuah souvenir dari samosir. Selain itu, eceng gondok juga dapat diolah menjadi kompos. Kami berharap, pemerintah terus melakukan hal seperti hari ini, untuk memupuk kreativitas pelajar disamosir", katanya.
Lomba menganyam yang diikuti Ratusan Siswa/I dari seluruh sekolah yang ada pada 9 Kecamatan di Kab. Samosir, mulai dari tingkat SD sampai SMA/K merupakan inisiatif Dinas Pendidikan Kab. Samosir yang dipimpin Drs. Marulak Malau, M.Si. Merupakan sebuah terobosan baru menciptakan anak didik yang tidak hanya pintar dalam pelajaran, tapi juga memiliki keterampilan yang mumpuni. Terlebih dalam pengolahan barang bekas atau sampah menjadi seauatu yang memiliki nilai tawar.
Bupati samosir Ir. Mangindar Simbolon, MM yang hadir pada kesempatan itu mengatakan, hal itu dilakukan untuk membentuk anak didik yang terampil dan kreatif. Diharapkan nantinya, para anak didik menjadi pelaku ekonomi kreatif berbau inovasi lingkungan dan menjadi pelaku sangar seni disamosir dalam mendukung samosir sebagai daerah wisata. (Helbos)