Seputar Bona Pasogit Samosir

Kawasan Danau Toba, Samosir


Bantu Tekan Subscribe 🙏

SAMOSIR

Sampah Akan Teratasi Bila TPA  Defenitif Sudah Ada

SEPUTAR BONA PASOGIT SAMOSIR
Kamis 10 2016, 23:41 WIB
Last Updated 2016-03-10T16:41:49Z

Samosir, Kupas Tuntas

Kabupaten Samosir yang rencananya menjadi destinasi wisata Internasional oleh pemerintah Pusat dan Kabupaten harus lepas dari persoalan sampah. Jadi persoalan akan sampah akan teratasi bila Tempat Pembuangan Akhir (TPA) defenitif sudah ada.

Demikian disampaikan kepala bidang kebersihan dan pertamanan kabupaten samosir Kores Sagala, SE, Selasa (01/03) saat dimintai tanggapannya mengenai persoalan sampah di Kabupaten Samosir yang selama belum teratasi dengan baik.

Kores juga menjelaskan, dari sisi alat pengangkutan sudah memadai. Namun perlu ada pergantian karena sebagian sudah tidak layak beroperasi. "Untuk saat ini kita punya 8 unit truck pengangkat sampah. Jumlah itu sebenarnya sudah mencukupi. Namun dari 8 unit truck tersebut, sebagian diantaranya sudah harus diganti karena sudah tidak layak lagi beroperasi", ujar Kores Sagala.

Lebih lanjut Kores mengatakan, untuk tahun ini pemerintah kabupaten samosir sudah berencana dan fokus terhadap penentuan TPA defenitif yang rencananya berlokasi dikawasan Tele. "Bupati Samosir memang sudah memerintahkan agar tahun ini samosir sudah harus punya TPA yang defenitif. Bupati sangat serius tentang hal tersebut", ucap Kores.

Dirinya berharap TPA dimaksud sesegera mungkin terealisasi, maka persoalan sampah selama ini akan teratasi dengan baik. Dan kedepannya akan menjadi Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST).

Hal yang sama juga disampaikan Sekretaris Dinas Tata ruang dan Permukiman Kabupaten Samosir Saut Limbong, sampah hanya akan teratasi bila Samosir sudah punya TPA yang defenitif.

Disinggung mengenai fasilitas lainnya seperti tong sampah, Saut Limbong menuturkan, sampai saat ini cukup memadai. Namun kedepannya dari sisi anggaran akan lebih efisien bila menggunakan keranjang sampah yang bahannya terbuat dari bambu.

"Menurut saya, jika kita menggantikan tong sampah yang sekarang ini terbuat dari drum dan beralih menggunakan keranjang yang terbuat dari bambu, akan jauh lebih efisien dari sisi penghematan anggaran. Dimana untuk pembuatan satu tong sampah dari drum, kita mengeluarkan biaya ratusan ribu rupiah.

Sementara untuk ketahanannya sendiri, maksimal dua tahun. Keranjang sendiri yang harganya hanya Enam ribu rupiah dapat bertahan hingga tiga bulan. Nah tentu jauh lebih hemat. Selain itu, di samosir banyak bambu, sehingga akan menjadi mata pencaharian untuk warga samosir", kata Saut Limbong.

Saut juga menambahkan, selain TPA juga diperlukan depo sampah sebagai penampungan sampah sementara sebelum diangkut ke TPA. Dan pihaknya siap untuk pembuatan depo sampah tersebut jika ada permintaan dari masyarakat samosir. (Helbos)

TRENDING TOPIKMore