Seputar Bona Pasogit Samosir

Kawasan Danau Toba, Samosir


Bantu Tekan Subscribe 🙏

SAMOSIR

FKPD Samosir Sepakat Tidak Menoleransi Pembalak Dan Pembakar Lahan

SEPUTAR BONA PASOGIT SAMOSIR
Jumat 05 2016, 21:02 WIB
Last Updated 2016-08-05T14:02:27Z
Parlindungan Tinambunan (Berdiri) saat melontarkan pertanyaan di sesi tanya jawab, pada kesempatan temu pers berlangsung diruang rapat kantor Bupati Samosir, Kamis (04/08/2016).

Samosir, Bona Pasogit

Menyikapi maraknya pembakaran lahan dan hutan di Kabupaten Samosir baru-baru ini hingga mencapai ratusan hektar, akhirnya Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Samosir menggelar temu Pers, Kamis (04/08/2016) diruang rapat kantor Bupati dan menyepakati, tidak akan menoleransi pembalak dan pembakar lahan dan hutan di Samosir.

Berdasarkan press release Satreskrim Polres Samosir, sudah menangkap dua pelaku pembakaran lahan pada bulan Maret dan Juli 2016 lalu, Jaria Nadeak (60) warga Desa Tanjung Bunga, Jabin Sigiro (38) warga Sosor Desa Huta Ginjang, yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Dimana Jaria Nadeak telah melanggar pasal 78 ayat (4) Jo. pasal 50 ayat (3) huruf (d) UU RI No. 41 Tahun 1999 tentang kehutanan, dan pasal 188 KUH Pidana dengan ancaman hukuman 5 tahun. Sementara Jabin Sigiro melanggar pasal 78 ayat (4) Jo. pasal 50 ayat (3) huruf (d) UU RI No. 41 Tahun 1999 tentang kehutanan, dan pasal 87 KUH Pidana dengan ancaman hukuman 7 tahun.

Diruang rapat berlangsung, Dandim 0210/TU Letkol. Baginta Bangun mengatakan, guna mengantisipasi pembakaran lahan dan hutan, pihaknya siap mendukung pemerintah Kabupaten Samosir dengan menurunkan personil dari Medan.

Ditempat yang sama, Kajari Samosir Edward Malau, SH juga menyampaikan, turut mendukung upaya pencegahan kebakaran lahan dan hutan di Samosir. "Terbentuknya Tim Satuan Tugas (Satgas) penanganan kebakaran lahan dan hutan yang melibatkan TNI, Polri dan instansi terkait, ini bukti, bahwa Pemerintah Kabupaten Samosir serius dalam penanganan kebakaran lahan dan hutan, dan itu patut didukung," ucapnya.

Ditambahkannya, dimana saat ini, sudah banyak hutan yang yang dibabat dan lahan terbakar, dan sepertinya sudah menjadi kebiasaan atau sirklus setiap tahunnya. "Saat ini sudah banyak hutan yang dibabat serta lahan terbakar, dan dalam hal ini Pemkab. Samosir cukup serius menanggapi," jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, Danau Toba bagian dari hidup masyarakat Samosir, dan dibutuhkan peran aktif seluruh lapisan masyarakat, termasuk pers. "Semua pers adalah mata-mata Bupati. Selain itu dibutuhkan peran aktif para SKPD untuk melaporkan dan memerintahkan para staff untuk memberikan laporan, bila penting diberi apresiasi bagi yang terbanyak memberikan laporan dan identitasnya dirahasiakan," pungkas nya.

Masih di acara yang sama pada sesi tanya jawab, salah satu wartawan Media online Parlindungan Tinambunan menyampaikan, bahwa tidak hanya pembakaran hutan dan lahan yang terjadi di Samosir, tetapi juga pembalakan lahan. Dan mempertanyakan sikap dari SKPD terkait.

Menanggapi hal itu, Bupati Samosir Drs. Rapidin Simbolon, MM mengatakan, pemerintah Kabupaten Samosir telah berupaya, walau hasilnya belum begitu maksimal. "Kita telah berupaya mengatasinya, namun hasilnya belum begitu maksimal. Dan bagi mereka pelaku pembakaran dan pembalak lahan dan hutan, tidak akan ada toleransi," tegasnya.

Ditambahkan, pemerintah akan mengaktifkan kehutanan dilapangan untuk antisipasi kebakaran, dan telah berencana mendatangkan 2 unit pemadam, karena Samosir merupakan daerah rawan bencana.

"Guna mengantisipasi Samosir yang merupakan daerah rawan bencana, pemerintah telah berencana mendatangkan 2 unit pemadam. Dan sebagai Bupati, saya selalu siap menerima laporan baik melalui sms, dan akan menindaklanjutinya," ucap Rapidin dihadapan puluhan wartawan yang hadir pada temu pers berlangsung.

Temu pers yang digelar, turut dihadiri Wakil Bupati Samosir Ir. Juang Sinaga, Kapolres Samosir AKBP. Donald P Simanjuntak, Asisten I Mangihut Sinaga, Asisten II Penas Sitanggang, Asisten III Karel Sihotang, para pimpinan SKPD, dan Camat. (Helbos)



Posted By Helbos Sitanggang

TRENDING TOPIKMore