Informasi Lainnya :
Rapat ini dipimpin langsung oleh Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom, S.T dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, hingga perwakilan kelompok tani hutan.
Dalam rapat yang dimulai pukul 10.40 WIB tersebut, berbagai pihak menyampaikan evaluasi serta rekomendasi strategi penanganan karhutla ke depan.
Berdasarkan data BPBD, total luas lahan yang terbakar pada tahun 2025 mencapai kurang lebih 382 hektar dengan 13 titik api yang tersebar di wilayah Kabupaten Samosir.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Samosir, AKBP. Rina Frillya, S.I.K, menegaskan bahwa selain upaya deteksi dan preventif yang telah dijalankan, kini sudah saatnya dilakukan langkah penegakan hukum.
"Faktor utama karhutla adalah manusia. Kita sudah lakukan sosialisasi, patroli, dan pemasangan spanduk larangan. Namun upaya represif tetap diperlukan, penegakan hukum harus ditegakkan bagi pelaku pembakaran hutan," tegas Kapolres.
Kapolres juga memperkenalkan aplikasi “Lancang Kuning” milik Polri yang berfungsi mendeteksi titik panas secara real-time. Selain itu, ia meminta dukungan Pemerintah Kabupaten untuk pengadaan alat pemadam seperti pompa jinjing serta pembangunan sprinkler air di daerah sulit dijangkau.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Samosir, Sarimpol Manihuruk, menyebut Kabupaten Samosir sebagai salah satu wilayah dengan risiko karhutla tinggi, khususnya selama musim kemarau yang telah dimulai sejak Mei 2025, menurut data dari BMKG Silangit.
Ia juga mengungkapkan, pihaknya telah mengidentifikasi penyebab dominan karhutla berasal dari aktivitas manusia, terutama pembakaran lahan untuk pakan ternak.
Disini lain, Kepala Seksi Perlindungan Hutan KPH XIII Dolok Sanggul, Toga Sinurat, menyarankan penerapan teknologi sekat bakar sebagai langkah pencegahan.
"Konsep ini belum pernah diterapkan di Samosir. Padahal, sekat bakar, baik alami seperti sungai, maupun buatan seperti parit, sangat efektif membatasi penyebaran api," terangnya.
Menutup rapat, Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom, yang mengajak semua pihak tidak saling menyalahkan namun bersatu dalam solusi.
Informasi Lainnya :
"Edukasi masyarakat adalah kunci. Camat dan Kades harus terus sosialisasikan larangan pembakaran. Kita juga akan memasang imbauan tertulis di rumah warga. Mari kita jaga hutan Samosir, demi keberlangsungan ekosistem dan masa depan generasi mendatang," ujarnya.
Di akhir kegiatan, Plt. Kasi Humas Polres Samosir, Brigpol. Gunawan Situmorang menyampaikan bahwa rapat menghasilkan kesepakatan pembentukan Pokja Terpadu Siaga Karhutla dengan BPBD sebagai leading sector. Rapat berlangsung dengan aman dan terkendali hingga selesai. (HMS)