Seputar Bona Pasogit Samosir

Kawasan Danau Toba, Samosir


Bantu Tekan Subscribe 🙏

SAMOSIR

Terungkap Sejarah Danau Silengge Dan Misteri Didalamnya

SEPUTAR BONA PASOGIT SAMOSIR
Selasa 20 2016, 14:11 WIB
Last Updated 2016-09-20T07:17:53Z
Foto Danau Silengge di Desa Hutatinggi, Kecamatan Pangururan,Kabupaten Samosir.
Samosir, Bona Pasogit

Kabupaten Samosir yang merupakan sebuah pulau dengan 9 Kecamatan, 3 diantaranya berada diluar pulau, dan 6 didalam, serta memiliki 128 desa. Pulau ini menyimpan banyak histori. Itu terbukti dari banyaknya lokasi sakral yang ditemui dan juga misteri didalamnya.

Sudah banyak lokasi sakral dan destinasi wisata yang sudah terpublik dari pulau Samosir, namun  masih banyak yang belum diketahui khalayak ramai. Salah satunya Danau Silengge yang berada di Desa Hutatinggi, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, berjarak kurang lebih 3 Km dari ibu kota Kabupaten, yaitu Pangururan.

Danau ini dianggap sakral oleh warga setempat, karena ada kisah dan cerita unik yang tersimpan didalamnya, serta keunikan dan mistis di danau ini juga ternyata sering dirasakan warga sekitar.

Sejarah danau ini terungkap setelah tim media langsung turun ke lokasi, Jumat (19/08/2016) untuk meliput kisah atau sejarah danau Silengge. Sekilas informasi, lokasi itu mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun empat, karena akses menuju lokasi cukup mumpuni.

Beberapa warga sekitar saat di temui menceritakan, ratusan tahun yang lalu, pernah terjadi peristiwa tragis di Danau Silengge. Dimana, sebanyak 6 orang boru Sitanggang,  telah tenggelam di Danau itu.

"Awalnya ada 7 boru Sitanggang hendak mandi ke Danau, ketika seorang masuk kedalam air, tiba-tiba langsung tenggelam. Melihat itu, spontan saudaranya melakukan pertolongan dengan cara menariknya. Akan tetapi, naas pun terjadi, saudara yang tadinya ingin menolong, juga ikut tertarik ke dalam air. Hal itu terus terjadi sampai saudaranya yang ke enam," terang Op. Roy Br. Sitanggang (72) warga sekitar.

Lebih lanjut Op. Roy menceritakan, setelah 6 boru Sitanggang itu tarik menarik sampai tenggelam di dalam air,  boru Sitanggang yang ketujuh pun sadar dan tidak mau ikut, sehingga dia pun selamat dari peristiwa naas itu. "Boru Sitanggang yang selamat itu kemudian menikah dengan Marga Naibaho Hutaparik, yang berketurunan di kampung ini,” ucapnya.

Ketujuh boru Sitanggang itu sambung Op. Roy, merupakan keturunan dari Op. Marigom Sitanggang beristrikan Boru Naibaho yang memiliki dua saudara laki-Laki yang sakti mandraguna yaitu Op. Guru Abbat dan Op. Guru Sinatti. Kemudian, Op. Guru Abbat dan Op. Guru Sinatti akhirnya berpisah. Dimana Op. Guru Abbat tinggal di Desa itu, dan Guru Sinatti pergi ke wilayah Rianiate.

Masih cerita Op. Roy, danau Silengge menyimpan banyak hal yang unik dan sakral. "Di danau ini, dilarang keras mencuci pakaian wanita yang baru melahirkan, selain itu tidak boleh mencuci bagian dalam binatang (Usus B2-red) termasuk memelihara B2 disekitar danau. “Kalau ada yang berbuat demikian, pasti akan ada sesuatu hal yang akan terjadi kepadanya sebagai bentuk peringatan,” kata Op. Roy yang masih keluarga dari 6 Br. Sitanggang yang tenggelam di danau itu.

Masih cerita warga sekitar A. Lisra Sitanggang menuturkan, danau Silengge ada ditumbuhi sebuah pohon beringin menyerupai pohon jajabi yang sudah berumur ratusan tahun. Dijelaskannya, pohon itu memiliki nilai mistis dan sakral, serta tidak boleh ditebang, juga dibakar.

“Bila ranting atau bagian dari pohon itu di potong, maka dari sepanjang potongan itu akan muncul ular, dan pasti mendatangi orang yang memotong, bahkan akan mengikuti orang yang memotong sampai ke rumah,” jelasnya.

Diterangkan, danau Silengge lebih luas dari danau Sidihoni. Dimana panjangnya mencapai 1,5 KM, dengan luas hampir 1 KM. Karena luasnya danau itu, warga kemudian membuat benteng supaya air tidak menggenangi perumahan penduduk.

Keunikan lain dari Danau Silengge ini adalah keajabainnya ketika air danau mengalami kenaikan saat hujan datang, Danau ini memiliki sirkulasi kolam renang. Artinya ada keseimbangan air atau balancing tank di Danau.

“Kalau air sudah pasang atau penuh, maka air akan secara otomatis tersedot kedalam bumi. Hal itu terlihat jelas ketika permukaan danau berubah seperti pusaran. Kalau sudah seperti itu, maka warga tidak boleh berada di air. Dikawatirkan ikut tersedot,” jelas A. Lisra Sitanggang.

Cerita A. Lisra Sitanggang juga diamini A. Hendra Naibaho yang masih warga sekitar. A. Hendra Naibaho mengatakan, air danau itu juga dapat beruba warna. Kadang warna Kuning, Biru laut dan Putih. “Warga disini, mencuci dan berenang disana. Tapi jangan coba-coba berbuat yang tidak baik di sekitar danau. Nanti bisa-bisa kesurupan,” tegasnya.

Kepala Desa setempat Kornel Naibaho, juga membenarkan kisah itu. Kornel mengatakan, danau Silengge adalah tempat yang sangat sakral dan perlu untuk dilestarikan.

"Kiranya Pemerintah Daerah memberikan perhatian terhadap lokasi Silengge, lokasi itu dipugar dan dilestarikan, karena memiliki nilai histori, serta budaya yang bernilai positif," tutup Kornel Naibaho. (Hreys)


Narkoba dan Obat-obat terlarang adalah racun Generasi.

TRENDING TOPIKMore