![]() |
Dua bersaudara keturunan Ompu Gumbok Nabolon Sinurat saat berpose di Aek SITOBUSIRA | foto : Maruddin Sinurat (Pak Bintang Sinurat) |
Informasi Lainnya :
Salah satunya, 'AEK SITOBUSIRA' yang berada di Desa Pardugul, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.
'AEK SITOBUSIRA' merupakan Mata Air parsadaan seluruh Marga Sinurat yang ada di Indonesia bahkan Dunia.
Lokasinya tepat berada di Lumban Sinurat, Desa Pardugul, berjarak sekitar kurang lebih 1,5 kilometer dari Jalan Nasional, Jalan Raya Simanindo, kearah terbit Matahari atau kearah Timur.
Mata air tersebut, konon merupakan hasil doa dari Ompu Gumbok Nabolon Sinurat kepada Mulajadi Nabolon (Tuhan Maha Pencipta) agar warga yang berada dalam suatu Kampung (Desa) yang dihuni mendapat air, karena sulitnya sumber dan pasokan air pada masa itu.
Informasi Lainnya :
SEJARAH SINGKAT
Sekitar Tahun 1788, terjadilah musim kemarau yang berkepanjangan di perkampungan Pardugul Samosir, sehingga penduduk yang bermukim di perkampungan itu mengalami krisis air yang sangat luar biasa.
Ketika itu, kekeringan yang terjadi bahkan sudah sampai pada batas yang sangat memprihatinkan, tidak hanya mempengaruhi warga, tetapi seluruh tanaman di ladang atau sawah, serta ternak yang ada di Desa tersebut, juga sangat terdampak.
Menyikapi hal itu, Ompu Gumbok Nabolon Sinurat beserta keturunannya sepakat untuk berdoa kepada Mulajadi Nabolon (Tuhan Maha Pencipta) untuk mencari solusi atas kekeringan yang terjadi.
Dan pada akhirnya, Ompu Gumbok Nabolon Sinurat mendapat petunjuk dari Tuhan Maha pencipta melalui suatu penglihatan.
Dalam penglihatan tersebut, Ompu Gumbok Nabolon diajari untuk membuat suatu mata air dengan cara menancapkan tongkatnya ke tanah di tempat yang telah di tentukan Ompui Mulajadi Nabolon (Tuhan Maha Pencipta).
Sesaat, setelah Ompu Gumbok Nabolon Sinurat menancapkan tongkatnya lalu kemudian mencabut tongkat tersebut, tiba-tiba saja dari tanah tersebut langsung memancar air yang begitu deras, sehingga keturunan Ompu Gumbok Nabolon Sinurat menjadi sangat bahagia dan bersukacita atas kejadian itu.
Anehnya, air yang dikeluarkan oleh tanah tersebut tidak pernah berhenti hingga saat ini walau diterpa kemarau yang berkepanjangan.
Tidak hanya itu, keanehan lain juga terjadi pada air tersebut. Di mana, ketika warga yang didominasi Marga Sinurat mengalami kelangkaan makanan, maka air tersebut menjadi solusi dari kelaparan yang melanda warga.
Informasi Lainnya :
Kenapa demikian?
Karena pada saat itu, Ompu Gumbok Nabolon Sinurat mengetahui sulitnya makanan, sehingga Ompu Gumbok Nabolon Sinurat menyarankan kepada keturunannya, disaat keturunannya lapar setelah bekerja seharian di ladang, agar meminum Air itu dicampur dengan garam (garam mudah ditemukan pada saat itu).
Alhasil, mukjizat pun kembali terjadi. Rasa asin pada garam tiba-tiba berubah menjadi rasa manis seperti tebu.
Selain berubah rasa, warga yang meminumnya, seketika itu juga tidak lagi merasa lapar, bahkan dapat bekerja kembali dengan keadaan kondisi yang bugar dan semangat.
Sejak saat itulah, Ompu Gumbok Nabolon Sinurat kemudian menamakan air tersebut 'AEK SITOBUSIRA' dan membuat suatu perumpamaan.
Informasi Lainnya :
"Assim Daini Sira
Tonggi Daini Tobu
Aek Naung Tapitta
Nungnga Dapot Dalan ni Ngolu"
Hingga kini, Mata Air 'AEK SITOBUSIRA' selalu ramai dikunjungi oleh keturunan Marga Sinurat bahkan dari penjuru Dunia, karena diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit apapun, serta memberikan kebaikan bagi pengunjungnya.
Editor : H. Ari
Sumber : Majalah Mulajadi
NARKOBA DAN OBAT TERLARANG ADALAH RACUN MEMATIKAN.
MARI BERSAMA KITA SELAMATKAN GENERASI BANGSA INI DARI BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA DAN OBAT-OBATAN TERLARANG LAINNYA.