Samosir, Bona Pasogit
Tuak yang selama ini telah dikenal serta dianggap sebagai minuman tradisional dan sedikit mengandung alkohol dikalangan masyarakat Samosir, dan disebut-sebut sebagai minuman keras yang alami, ternyata berdampak bagi kesehatan tubuh.
Minuman khas yang banyak dikonsumsi masyarakat, secara khusus orang Batak yang sudah tersebar di delapan penjuru mata angin, serta sumbernya dari batang pohon Aren ini, dan terbilang sudah cukup dikenal hingga ke seantero nusantara, ternyata belum cukup diketahui dampak yang ditimbulkannya bagi seseorang yang mengkonsumsinya.
Belum lama ini, seorang warga samosir, dia sosok pria yang masih terbilang muda dan berpenampilan menarik serta santun dalam bertutur sapa, tanpa ragu-ragu mengungkapkan bahwa tuak ternyata salah satu penyebab timbulnya "HIP."
Pria muda berusia 30 tahun itu bernama Hengky Rheza Tobing, warga Pangururan, Kabupaten Samosir. Pengakuannya terungkap saat bincang-bincang dengan penulis disebuah warung Tuak milik Parlindungan Simbolon (39) yang dijuluki sebagai Komandan Pasukan Paragat (Kopasgat), yang berada di Desa Huta Tinggi, berseberangan dengan Somel UD. Linsa.
Pengakuan pemuda bergaya masa kini itu, sempat mengejutkan serta mengundang perhatian serius dari para tamu si Kopasgat yang berjumlah puluhan orang itu, tepatnya pada hari, Senin (21/06/2016) malam sekira pukul. 21.30 Wib.
Dalam kondisi setengah waras yang disebabkan oleh minuman Tuak yang disajikan serta tersusun rapi diatas meja si Kopasgat, salah satu tamu berinisial HS sempat menanyakan kebenaran dari pernyataan pria berhidung mancung itu.
Dengan nada lembut dan wajah senyum, akhirnya pria Batak bermarga Tobing itupun menjawab, ternyata Tuak yang disebut sebagai salah satu penyebab "HIP" itu, adalah singkatan dari Hasrat Ingin Pipis.
Walau para peminum sempat menunjukkan ekspresi wajah yang tidak sewajarnya, namun akhirnya semua terbahak serentak karena kehebatan si Tobing dengan wajah seolah tidak menanggung beban saat menyampaikannya. (Helbos Sitanggang)
Tuak yang selama ini telah dikenal serta dianggap sebagai minuman tradisional dan sedikit mengandung alkohol dikalangan masyarakat Samosir, dan disebut-sebut sebagai minuman keras yang alami, ternyata berdampak bagi kesehatan tubuh.
Minuman khas yang banyak dikonsumsi masyarakat, secara khusus orang Batak yang sudah tersebar di delapan penjuru mata angin, serta sumbernya dari batang pohon Aren ini, dan terbilang sudah cukup dikenal hingga ke seantero nusantara, ternyata belum cukup diketahui dampak yang ditimbulkannya bagi seseorang yang mengkonsumsinya.
Belum lama ini, seorang warga samosir, dia sosok pria yang masih terbilang muda dan berpenampilan menarik serta santun dalam bertutur sapa, tanpa ragu-ragu mengungkapkan bahwa tuak ternyata salah satu penyebab timbulnya "HIP."
Pria muda berusia 30 tahun itu bernama Hengky Rheza Tobing, warga Pangururan, Kabupaten Samosir. Pengakuannya terungkap saat bincang-bincang dengan penulis disebuah warung Tuak milik Parlindungan Simbolon (39) yang dijuluki sebagai Komandan Pasukan Paragat (Kopasgat), yang berada di Desa Huta Tinggi, berseberangan dengan Somel UD. Linsa.
Pengakuan pemuda bergaya masa kini itu, sempat mengejutkan serta mengundang perhatian serius dari para tamu si Kopasgat yang berjumlah puluhan orang itu, tepatnya pada hari, Senin (21/06/2016) malam sekira pukul. 21.30 Wib.
Dalam kondisi setengah waras yang disebabkan oleh minuman Tuak yang disajikan serta tersusun rapi diatas meja si Kopasgat, salah satu tamu berinisial HS sempat menanyakan kebenaran dari pernyataan pria berhidung mancung itu.
Dengan nada lembut dan wajah senyum, akhirnya pria Batak bermarga Tobing itupun menjawab, ternyata Tuak yang disebut sebagai salah satu penyebab "HIP" itu, adalah singkatan dari Hasrat Ingin Pipis.
Walau para peminum sempat menunjukkan ekspresi wajah yang tidak sewajarnya, namun akhirnya semua terbahak serentak karena kehebatan si Tobing dengan wajah seolah tidak menanggung beban saat menyampaikannya. (Helbos Sitanggang)
Posted By Helbos Sitanggang